H Mashur Bin Mohd Alias SH MSi saat mendaftar sebagai Calon Bupati Nunukan di KPU Nunukan. (dok. media center Germas)
BADAN Pusat Statistik mencatat, masih ada 9,51 persen (tahun 2013) penduduk Kabupaten Nunukan yang hidup dalam kemiskinan. Bupati Nunukan kedepan harus bisa menanggulangi kemiskinan dimaksud, tanpa harus menunda-nunda penanganannya.
Bagi H Mashur Bin Mohd Alias SH MSi, untuk membiayai hidup penduduk miskin dimaksud, Pemerintah Kabupaten Nunukan tidak harus menunggu penganggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Ada cara lain yang bisa digunakan untuk menanggulangi kemiskinan, tanpa harus mengeluarkan anggaran negara.
“Sebenarnya, namanya orang miskin, orang jompo, orang cacat, itu tanggungjawab negara. Jangankan Pemerintah Kabupaten Nunukan, negara saja punya komitmen terhadap itu,” ujarnya.
Dia mengatakan, di Kabupaten Nunukan, penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan memaksimalkan zakat. Nantinya, kata Mashur, dia akan mewajibkan seluruh kontraktor pengadaan barang dan jasa Pemerintah Kabupaten Nunukan, menyetorkan 2,5 persen pendapatannya kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
“Dia harus bayar itu dan yang 2,5 persen dari zakat itulah yang saya pakai untuk menanggulangi soal kemiskinan, soal yatim, soal jompo, soal orang cacat. Nah orang-orang yang meninggal tidak punya kemampuan, jadi pakai uang itu, tidak menggunakan uang negara,” ujarnya.
Meskipun belum menjelaskan secara rinci mekanisme pengumpulan dana dan pembagiannya, namun Mashur bertekad untuk melakukan penanggulangan kemiskinan tanpa menggunakan uang negara.
“Ini ada BAZNAS, itu semua nanti akan disimpan di situ. Dana itu akan kita kelola dengan baik,” katanya.
MEDIA CENTER GERMAS/INFORIAL
Sumber: – See more at: http://www.kabarnunukan.co/read/2015/08/09/1506/kata-mashur-membiayai-orang-miskin-tak-perlu-apbd#sthash.reZbER13.dpuf
NUNUKAN 